Kuru Labs: Inovasi Upaya Buku Pesanan On-Chain dan Pembuat Pasar Otomatis

Kendala struktural dalam transaksi blockchain semakin terlihat. Meskipun model Automated Market Maker (AMM) telah mendorong perkembangan awal bursa terdesentralisasi, masih terdapat keterbatasan dalam pemanfaatan likuiditas, penemuan harga, dan dukungan untuk pesanan batas, sehingga sulit untuk bersaing dengan bursa terpusat. Di sisi lain, model order book batas terpusat (CLOB) meskipun lebih fleksibel dan akurat, tetap terhambat oleh kinerja public chain dan biaya eksekusi on-chain, sehingga sulit untuk diimplementasikan secara nyata.

Baru-baru ini, Kuru Labs mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pendanaan putaran A sebesar 11,5 juta dolar AS, yang dipimpin oleh lembaga investasi terkenal, dengan partisipasi beberapa profesional senior di industri. Kuru Labs berkomitmen untuk membangun platform perdagangan seluruh rantai yang menggabungkan arsitektur buku pesanan dan logika pembuatan pasar otomatis di blockchain berkinerja tinggi. Proyek ini bertujuan untuk memberikan pengalaman produk yang lebih seimbang bagi trader profesional dan pengguna biasa melalui rekonstruksi infrastruktur dasar.

Kuru Labs didirikan pada tahun 2024, oleh tim yang memiliki pengalaman dalam perdagangan frekuensi tinggi, pengembangan protokol DeFi, dan optimasi sistem on-chain. Tujuan proyek ini adalah untuk menciptakan platform perdagangan terdesentralisasi yang sepenuhnya berbasis blockchain, yang juga memiliki buku pesanan dan fungsi pembuat pasar otomatis. Konsep Kuru bukanlah perbaikan sederhana dari arsitektur yang ada, tetapi dimulai dari dasar, menggabungkan keunggulan dua model utama, untuk mereplikasi sistem perdagangan spot yang lebih mendekati pengalaman bursa terpusat di on-chain.

Dalam hal arsitektur teknis, Kuru tidak menggunakan model AMM yang saat ini populer, melainkan mencoba membangun sistem hibrida yang menggabungkan buku pesanan dan fungsi pembuat pasar otomatis. Inti pemikirannya adalah untuk memperkenalkan algoritma pembuat pasar otomatis default dalam buku pesanan setiap pasangan perdagangan di on-chain, sehingga pengguna masih dapat memperoleh dukungan harga dasar bahkan ketika tidak ada penyedia likuiditas aktif. Desain ini tidak bergantung pada pembuat pasar terpusat untuk menjaga likuiditas pasar, dan juga berbeda dari batasan kurva harga AMM, melainkan menyediakan kemungkinan untuk beralih secara fleksibel antara keduanya.

Dalam hal cara operasi, Kuru merancang mekanisme manajemen pesanan yang sesuai untuk lingkungan on-chain. Pengajuan dan pembatalan limit order menggunakan biaya gas yang rendah dan dapat diprediksi, memungkinkan pembuat pasar atau trader strategi untuk melakukan operasi secara sering tanpa dibatasi oleh biaya tinggi yang mengurangi efisiensi mereka. Tim juga sedang mengembangkan mekanisme likuiditas pasif yang memungkinkan pengguna biasa untuk tidak perlu mengelola order yang tertunda, tetapi tetap dapat menggunakan aset mereka untuk mendukung likuiditas melalui kontrak strategi. Cara ini bertujuan untuk menurunkan ambang partisipasi, sambil meningkatkan cakupan dana di buku pesanan on-chain.

Kuru memilih blockchain berkinerja tinggi yang sedang berkembang sebagai platform penyebaran. Blockchain ini kompatibel dengan EVM Ethereum dan saat ini masih dalam tahap pengujian. Data pengujian internal menunjukkan bahwa blockchain ini dapat mencapai kapasitas pemrosesan 10.000 TPS dalam lingkungan yang terkontrol, dan mempertahankan kecepatan blok satu detik. Kuru membangun sistem pencocokan yang sepenuhnya on-chain dan dapat diskalakan berdasarkan kinerja dasar ini. Karena blockchain dasar mendukung bytecode EVM, Kuru juga dapat kompatibel dengan alat pengembangan dan produk klien di ekosistem Ethereum, mengurangi biaya migrasi.

Model buku pesanan campuran yang dibangun oleh Kuru sedang berada dalam tahap awal verifikasi pasar. Pola ini berusaha memberikan pilihan on-chain baru antara AMM yang ada dan buku pesanan terpusat, membuat perilaku pembuat pasar lebih dekat dengan sistem perdagangan tradisional, sambil mempertahankan keterbukaan dan kemampuan komposisi protokol terdesentralisasi. Dalam keadaan ideal, arsitektur ini tidak hanya dapat mencakup pasangan perdagangan utama tetapi juga dapat melayani aset ekor panjang, sehingga menyediakan infrastruktur perdagangan yang seragam untuk berbagai jenis aset.

Namun, pada tahap ini masih ada serangkaian faktor ketidakpastian. Pertama adalah risiko realisasi teknologi. Meskipun tujuan desain dari rantai dasar menarik, masih ada kesenjangan antara whitepaper dan lingkungan operasi yang sebenarnya. Beberapa dimensi seperti throughput on-chain, konfirmasi transaksi, dan sinkronisasi node mungkin menjadi batasan. Kedua adalah motivasi nyata untuk migrasi pengguna. Saat ini, sebagian besar pengguna transaksi on-chain telah membentuk kebiasaan menggunakan platform AMM, dan meyakinkan mereka untuk beralih ke model buku pesanan tidaklah mudah. Meskipun Kuru secara mekanisme mendukung cara partisipasi likuiditas yang disederhanakan, efek nyata masih perlu diamati seiring waktu.

Secara keseluruhan, upaya inovatif Kuru Labs membawa kemungkinan baru untuk transaksi on-chain. Seiring dengan perkembangan proyek yang lebih lanjut dan perbaikan infrastruktur dasar, kita mungkin akan melihat lebih banyak solusi transaksi on-chain yang inovatif muncul.